Sabtu, 22 Mei 2010

Perubahan...

Apa kamu tidak merasa bahwa kota ini sekarang sudah terlalu sibuk berjempalitan,berputar-putar,berotasi setiap hari mengelilingi pekerjaan sebagai porosnya....Kota yang bising berdering terlalu asing..

Beberapa tahun yang lalu kota ini bergerak lambat... Berjalan seperti keong sawah yang lari dikejar petani..Sekarang, bahkan petani pun enggan mengejar keong-keong pengganggu tanaman padinya karena dia lebih suka mengejar harga pupuk yang semakin jaaaauuuuhhhh meninggalkanya di lampu merah persimpangan kota lain....

Lampu-lampu di kota ini membuatku silau saja...sangat terang ketika senja telah dicuri hitam menggantikan warna alam...

Apa kamu tidak bosan??

Azzahra betinaku ...Beberapa hari lalu saat aku berteduh di bawah pohon cemara udang,aku mendengar dua ekor burung pipit haji sedang berbincang membicarakan sebuah pulau yang jauh lebih nyaman dari kota ini,kurang lebih setengah jam aku menguping pembicaraan mereka..

Katanya pulau kecil itu masih perawan,manusia hanya mengunjunginya satu kali dalam setahun yaitu pada musim peralihan, pada akhir mei hingga pertengahan juni.Karena pada bulan lain pulau itu tertutup pasang air laut..Bunga tulip,lily,mawar,melati,anggrek...semua jenis bunga ada di pulau itu..Di sana setiap hari adalah senja,seluruh daratan adalah pasir putih seperti kapas yang terlapis emas..Dan pohon cemara disana berusia lebih dari 200thn..
Aku tahu burung pipit haji itu tidak bohong( mosok sudah haji jadi tukang bohong?? ).Untuk memastikannya aku sudah bertanya dengan nelayan pantai selatan yang baru saja menaikkan perahunya dari bibir pantai.Ternyata benar pulau itu memang ada.Jaraknya sekitar 3200km dari bibir pantai...
(Py??tenan to..)
Aku ingin ke pulau itu Azzahra, pulau yang hanya ada beberapa hari dalam satu tahun,istimewa bukan??

Bagaimana kita ke sana??
Aku sudah mencari informasi mengenai hal itu...Katanya ada kapal pesiar yang memang berlayar ke pulau itu setiap tahunnya.Dengan fasilitas yang sangat mewah lengkap dengan lapangan golf, cafe , mall , kolam renang , tempat clubbing ,restoran mewah , serta tempat tidur hotel bintang lima.Tentu saja pelayanan yang sangat ramah serta fasilitas-fasilitas mewah lainnya..

Tanpa berpikirpun km sudah tahu jawabannya Azzahra...tentu saja aku tidak akan mampu membayar fasilitas2 mewah itu .

Bagaimana aku membawamu kesana??
Beberapa hari yang lalu aku sudah memesan sampan kayu dari seorang pemahat batu nisan kampung sebelah...Katanya samapan itu akan selesai dalam waktu 40hari tepat pada peralihan musim dimana laut akan surut dan pulau itu akan muncul...
Kita akan menyeberang ke sana Azzahra ke pulau impian itu dengan sampan kecil buatan pemahat nisan..Aku sudah menghitungnya masak2...

Jika jarak antara bibir pantai ke pulau itu 3200km...lalu kecepatan rata2 sampan 20km/jam maka kita akan sampai ke pulau itu selama 7 hari...
nb: jika kecepatan adalah konstan...

Maafkan aku kalau tujuan itu sangaaaattt jauhh... Aku hanya meminta waktumu sebentar saja..sama seperti saat km mendinginkan kopi pahit dalam secangkir cawan tanpa pegangan itu.. sepadan mungkin dengan pulau yang sudah diceritakan pipit haji yang bertengger di cemara udang depan rumahku...

Ayo kita kesana Azzahra, bawa bekal secukupnya dan sederhana..sesederhana riasan diwajahmu yang tanpa bedak dan gincu...
Tidak sabar rasanya menikmati 7 senja, 7 malam, 7 hari perjalanan mendayung sampan dengan Azzahra jauh dari kota yang suprasibuk...

Ternyata dua pipit haji itu sudah berangkat lebih dulu tepat saat sampan mulai kutambatkan ke bibir pantai..
Dan Azzahra pun belum juga datang satu jam setelah aku melihat kedua burung itu mengepakkan sayapnya dengan penuh semangat..kelam menjelang, hitam selimuti alam..

" Bawa aku... aku ingin senja pulau itu." ...teriak Azzahra dari kejauhan, mungkin karena aku takut meninggalkanya...

" Maaf karena sudah membuat kamu menunngu...km benar kota ini terlalu sibuk dan membosankan, kita ke pulau itu sekarang." ...kalimat berikutnya yang muncul dari bibir Azzahra yg tanpa gincu itu..

Azzahra duduk di depan, dan aku duduk dibelakang sambil mendayung...Tidak bosannya aku memandangi wajah Azzahra...Matahari memantulkan cahaya ke bulan, bulan memantulkan cahaya ke air laut...dan wajah Azzahra memantulakan sinar itu begitu sempurna sangat terang melebihi kunang2 yang dari tadi mengikuti perjalanan kami berdua.

"Km ingat...kapan terakhir kita duduk berdua seperti ini??"....
Azzahra tersenyum....
"Bulan ini tahun lalu." jawabnya...

Aku terus mendayung dengan kecepatan konstan, baru saja meneguk senyum Azzahra sebagai penambah stamina. Sunyi sekali rasanya... tanpa bisingnya suara kenalpot, mesin pabrik serta ocehan orang2 di kota meracau menceritrakan bisnis MLM yang mereka ikuti...
Azzahra menatapku tajam, matanya bebrbinar , sembab dan layu ... cantiknya gadis yang benar-benar masih gadis itu....

Di timur....matahari meranggak dari tidurnya, cahaya nya redup merah kekuning2an,mendekati oren tapi lebih lembut...bulan menjadi putih pucat di sekitar mega..burung pelatuk beterbangan mengitari sampan kami berdua... Laut tampak begitu biru pagu ini..dan buih-buih berbisik ketika ombak terpecah...dayungku semakin berpacu padu menggerutu waktu...

Di barat... alam meninabobokkan tuanya memaksa senja pulang ke peraduaanya...dan warna terus saja tergores di langitnya..biru,merah,jingga,kuning,...melanjutkan gradasi oren yang menghitam....senja seperti senyawa yang tidak hanya indah dalam kata... bahkan aku tidak bisa menulisnya agar menjadi wakil atas kedatangannya...
sebentar saja dan alam meyimpannya...kita dipaksa tidak menikmatinya dalam waktu yang lama....

7 senja, 7 malam, 7 hari perjalanan mendayung sampan dengan Azzahra jauh dari kota.... pulau itu tidak terlihat juga.....dan burung haji yang menceritakan pulau itu hinggap di ujung sampan....

"alam sudah berubah...harusnya pulau itu muncul pada musim peralihan, pada akhir mei hingga pertengahan juni."..cericitnya sambil tergesa2 karena dia harus kembali membuat sarang untuk melanjutkan garis keturunannya...

Maaf Azzahra.... kita tidak bisa duduk dipasir putih seperti kapas yang terlapis emas..menikmati senyawa senja redup surga....dan semuanya tereduksi oleh perubahan alam seperti perubahan kota yang sekarang sudah terlalu bingar berputar-putar berpendar menjadi kota yang suprasibuk penuh kebosanan.....

Maafkan aku Azzahra...jika sudah menyita banyak waktumu demi halusinasi fantasiku...Alam sudah berubah seperti yang sudah-sudah.....

"Satu-satunya hal yang abadi adalah perubahan itu sendiri.." sahut Azzahra....

Jumat, 21 Mei 2010

Seorang pembual membutuhkan ratusan hari yang suprasibuk untuk menyelesaikan beberapa bait kalimatnya yang mulai mengacau dipengaruhi beberapa gelas minuman yang diramu teman menggunakan bejana sisa teh tadi sore.....

Mulai memahami mengapa menuliskan puisi tanpa sebab karena baru saja membuat hitam kertas yang seharusnya bersih dari coretan menjadi goresan ketidakteraturan dalam kondisi som noelen nilai 3...

Seharusnya berhalusinasi adalah pilihan terbaik daripada harus membuat rencana masa depan agar hidupnya terencana dan tertata...
Sedangkan rentetan skala prioritas yang sudah ditulis puluhan hari lalu belum terealisasi satu pun hingga semenit yang lalu...
Setidaknya bisa menulis adalah salah satu rencana yang sudah diwujudkan dalam satu jam atau mungkin hingga pagi nanti...

Sore tadi,sebelum beberapa gelas minuman mulai kuteguk...Rencana mengambil senja seperti yang sudah diberikan Alina menjadi rencana awal agar kamu terpesona..
Sialnya senja itu sirna bersama rutinitas2 pekerjaan sebagai pegawai rendahan dengan gaji pas2an seperti biasa..Pekerjaan yang terlalu biasa dibanding dengan memotong senja seperti yang sudah dikirimkan untuk Alina...
Menyesal adalah hal yang membuat aku semakin terbiasa dalam pengambilan keputusan yang salah seperti yang biasa kulakukan pula..ahhh...terlalu biasa memang...
tapi setelah kurenungkan lagi....Rencana yang sangat luar biasa kutemukan saat menulis kalimat-kalimat yang tanpa sebab ini....

Aku akan mendaftar menjadi tukang pos pagi ini....Mencuri senja yang akan dikirim untuk Alina lalu menggantinya menjadi namamu dan alamat rumahmu....
Tidak sabar rasanya ketika kamu menerima kiriman senja itu...pasti rencana awal agar membuat kamu terpesona pasti terlaksana....Tapi bagaimana dengan kata "Alina" yang tertulis pada senja tersebut...

Apa aku juga harus mengubahnya???puluhan nama "Alina" sudah terlanjur tertulis di situ karena memang senja itu ditujukkan untuknya....

BANGSAT!!!Bahkan kegagalan agar membuat kamu terpesona muncul lagi pada saat aku masih merencanakannya....niat mendaftar menjadi tukang pos adalah hal biasa yang sia2....

Baiklah..aku punya rencana matang kali ini....
Akan kuberikan senja yang tidak hanya sepotong... senja yang utuh...senja yang benar senja...tanpa memotongnya..Bahkan tidak hanya dikirimkan untukmu....kita akan menikmatinya bersama2,,,lengkap dengan pantai,pasir yang basah, siluet batu karang, dan barangkali juga perahu lewat di jauhan sama persis seperti "Sepotong Senja Untuk Pacarku" yang diberikan kepada Alina......

Selasa, 18 Mei 2010

Mencari keberadaan..

Aku ingin menyelam dibebatuan..mencari keberadaan dan Tuhan.
Aku ingin menyelam dikeningan...mencari batasan mantra dan doa.
Aku ingin berbinar dalam hitam.. Menjelajah dan singgahi semua petuah.
Aku mencapai negri asing buatanku sendiri menemukan pusaranya dan terjebak dalam rahimnya..

Sekarang..aku bereinkarnasi terlahir sebagai wisanggeni cucu pandu, anak arjuna terbakar di kawah candradimuka melebur dalam ratusan pusaka... lahir karena murka mati dalam pertapa...

ARRGGGHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHHH!!!!!!!!!!!

Aku hanya mencari keberadaan..... tidak akan pernah menjadi siapa atau apa.....
Bahkan aku adalah hitam yang menjadi abu2 dan merah lagi agar mencintai hitamku..
Ingin tenggelam sendiri mencari penawar atas ketidaksadaranku...bersetubuh di atasnya melahirkan warna bermetamorfosa...Jingga, kuning ,Hijau, Ungu...dan mencari ujungnya... semoga kutemukan kamu disana..bukan dalam cerita...

Selasa, 11 Mei 2010

Jawabanku tahun lalu!!

"Kenapa km memilih aku??"

"Mengapa tidak km tanyakan sekalian kenapa aku harus ada atau kenapa kita dilahirkan...karna jawaban dari pertanyaan itu sama, aku tidak bisa mendefinisikanya, terlalu banyak teori mengenai hal itu !!"

Pertanyaan itu pernah kamu ajukan pada bulan ini tahun lalu.Jawabanku itu pun cukup untuk membuat km diam selama beberapa menit dan tersenyum manja. Tapi pertanyaan kedua membuat aku diam dalam beberapa detik saja lalu meninggalkan km di beranda sendiri sementara kopi pahit yg km buatkan untukku belum sempat aku cicipi sedikitpun...

"Bagaimana kalau aku sudah tidak perawan???"

Untuk mengkerutkan dahi saja aku sudah tidak sempat..apalagi memikirkan kalimat apa yang harus kususun agar memliki jawaban yang tepat bernilai 10 dalam pelajaran bahasa..

Kalau saja pertanyaan itu tidak muncul tahun lalu tapi beberapa bulan setelah aku menemukan jawaban atas pertanyaan yang pernah kamu ajukan...Atau kalau saja aku menjawab dengan jawaban lain yang mungkin saja km mengganti pertanyaan itu dengan pertanyaan2 lain yang lebih mudah untuk kujawab..
Waktu berputar...dan perputaran itu serasa menjadi sangat cepat ketika aku ingat km masih duduk di beranda itu memandang ragu atas raut wajahku...
Dan sekarang kalau pertanyaan itu muncul dari bibirmu yang pernah kulumat kaku lalu km mau menunggu....
"Aku menerima ketidakperawanan itu... tanpa asal tanpa tetapi..."

itu jawabanku...dan kuharap km bisa menganggap aku pantas dan kembali.....

kamu....

Aku masih ingat..
Bahwa aku dan kau pernah menciumi asap pabrik yang sama di sekitar hutan tebu dengan lagu2 yang kau inginkan waktu itu...
Rinduku baru saja berubah atas polusinya saat beberapa jam yang lalu aku melewati pabrik itu bersama vespa yang memperkuat ingatanmu akanku seperti katamu pada saat kita masih bersama...
Lebih baik menjadi seorang diri dan datang tatkala diperlukan dan kadang ingin kembali...namun aku tidak menyesal...
Kamu pernah buatkanku kopi berbentuk hitam...itu jauh lebih baik, karena rinduku takkan berubah tanpa pabrik dan putihnya gula.....

Minggu, 09 Mei 2010

AKU HANYA INGIN MEMBERI...TIDAK LEBIH!!

Kalau saja sepertiga musim tahun ini adalah hujan...aku pasti masih kekeringan.....
Kalau saja dua diantara tiga kekuatan itu adalah kecantikan..maka aku mengaku kalah...
Maka harusnya aku dan km mulai sadar... aku tidak pernah memliki tangan yang selalu mengulur saat km tersungkur...

Aku belum membuat sapu tangan untuk menyekapuluhan tangis yang km buat2...
Menunggu sebuah meteor jatuh adalah suatu batasan yang tidak terjangkau logika untuk sebuah keinginan...

Perlahan kubenturkan saja kepalaku di atas batu bertuah peninggalan mojopahit yang sakral itu.
agar ingatan dikepalaku tentang tarianmu menghilang...
Atau sekalian..benamkan di bawah lumpur selama beberapa detik...agar hitam atas kenangan menghilang...

Kamu tidak harus mengerti aku...km hanya perlu mendinginkan air dalam cangkir tanpa pegangan..
Karena hanya selama itu waktu yang diperlukan agar menyisakan ruang untuk menampung apa yang ingin kuberikan.....tidak lebih..

Mengapa harus????????

Wanginya...bau dupa di bawah pohon kamboja, kembang tujuh, rupa kemenyan di atas batok kelapa...
Para tetua bersimpuh,orang2 memanjatkan doa pada dzat yang maha memiliki dengan cara mereka sendiri..dan mereka para wanita paruh baya...mereka menaikkan bh nya, menurunkan celana dalamnya, menjual selangkangnya..membunuh satu nafsu demi nafsu yang lain...nafsu makan..agar tetap hidup dan bertahan...
Dimana ini??tempat doa dan wanita penjaja menjadi satu,,,berdoa dia atas batu dan penjaja cinta berpadu....
Apa salahnya menjadi PSK??mereka hanya menjual jasa dengan apa yang mereka punya...selangkangnya dan keahlinya...pemuas...penghibur...karena tidak tahu dengan apalagi bekerja...

Menjadi PSK bukan pilihan...tapi keterpaksaan...dan menjadi wanita adalah kekuatan.
Lalu dimana aku, mereka , dan Tuhan harus ditempatkan??
Aku berguru dan menyaksikan, mereka bertahan, dan semoga Tuhan selalu memberi kekuatan..
Terlalu memaksa.......jika harus mengatakan ini nasib...tetapi jangan katakan ini aib...

JANGAN SALAHKAN PSK!!!!