Sabtu, 05 Agustus 2023

Sublim

Kata ibuku... 
Aku lahir rabu wage tanggal 20 
Lalu mengaku pada bidan desa bahwa anak ini baru lahir tadi pagi, tanggal 23
Masih menutup mata dan lantang tangisku... Mengalahkan suara kutilang bapakku yang yang selalu berisik setiap pagi.. Aku terlahir 2x menurut ibu dan menurut negara. 

Hadir ku jawaban dari doa kakakku yang ingin punya teman main katanya. 
Dan akhirnya iya... Kami sering berbagi ganja.. Berbagi tawa dan menghabiskan semua lauk di atas meja. 

Hari ini aku baru menyadari bahwa aku, kakaku dan bapaku adalah tiga pria yang menganggap bahwa apapun masalah yang terjadi dalam hidup harus ditelan meski kecewa. Karena konon katanya"Kekecewaan adalah minuman para wali" . Aku mengingat bagaimana bapak duduk dibawah pohon duku halaman belakang, menatap jauh sisa jerami yang dipanen petani kemarin sore, nafasnya dalam, keningnya mengkerut seakan berfikir bagaimana membayar biaya spp sekolah anak anaknya bulan ini. 

Sedangkan kakakku yang hanya bekerja sebagai buruh serabutan, sering kujumpai merokok di pojok rumah setelah shalat magrib. Dia tidak pernah membaca wirid nya panjang panjang.. 
Katanya , Tuhan tidak butuh banyak doa.. Matanya selalu sembab , dia sendiri lupa kapan terakhir kali bisa tertawa -tawa selain ketika menghisap ganja. 

Sedangkan aku yang memutuskan keluar dari pekerjaan 2 tahun yang lalu, merasa sombong bahwa aku pasti bisa melalui hari hariku dengan kepastian.. Relasi dan pekerjaan yang bertumpuk 2 tahun yang lalu menghilang setelah pandemi.. Asu sekali... Aku ngantuk sekarang..